Holla!
Edisi kali
ini, Mimo mau cerita sedikit tentang beberapa temen temen yg Mimo anggap sangat
tegar.
Cerita
pertama dari temen yang udah Mimo kenal semenjak dari SMP. Namanya kita
samarkan aja yah, let’s call her
Angel. Angel ini anaknya manis banget, dan kebetulan dia itu berdarah campuran.
Anaknya selain rajin, baik, ramah, sholeh lagi. Keluarganya juga termasuk dari
kalangan menengah ke atas. Segala keperluannya selalu terpenuhi. Dari sudut
pandang aku pokoknya Angel itu ga pernah kekurangan apapun, hidupnya itu mulus
banget.
kami lumayan
deket, jadi lumayan sering juga sharing. Kami juga tinggal seatap (baca:
asrama). Jadi waktu itu mamanya Angel datang untuk berkunjung dan nginap untuk
beberapa hari. Ternyata memanglah buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Angel sama
mamanya itu sebelas dua belas! Bukan hanya dari segi fisik, tapi juga sifatnya.
Angel senang mamanya datang untuk berkunjung, karna dia jarang pulang untuk
mudik dan mamanya juga termasuk wanita karir jadi mungkin jarang kumpul juga,
tapi mamanya ga pernah mengurangi perhatian dan kasih sayangnya sama anak
anaknya. Ya ampun! Bukan main nih hidupnya angel, PERFECTO! Angel juga punya kakak namanya let’s say Rose. Kak Rose juga anak yang cantik, pribadi yang baik
hampir sama juga dengan mama dan adiknya.
Sampai akhirnya
kami lulus dan melanjutkan studi di kampung halaman masing masing. Kami tetap keep in touch, walaupun pernah juga
beberapa waktu lost contact. Jadi
setelah lulus SMA Angel ga melanjutkannya ke perguruan tinggi, dia memutuskan
untuk bekerja. Pada mulanya aku heran, kenapa bisa Angel memutuskan untuk
bekerja? Padahal dia bisa saja melanjutkan studinya, bahkan keluar negeri. Ternyata
dia melakukan semua itu karna katanya ga ada anggaran untuk kesana. WTH! Seorang angel bilang begitu? Aku
bener bener ga habis pikir. Setelah dia cerita barulah aku ngerti kenapa
begitu. Dia begitu karna mamany sempat mengalami sebuah accident dan untuk mengobatinya itu cukup menguras banyak biaya.
Makanya sekarang dia juga bekerja. Semacam down
to Earth. Aku salut sama dia, karna dia ga pernah ngeluh tentang apa yang
udah terjadi, malahan dia masih sempat mengingatkan aku untuk sering sering
bersyukur.
Cerita
selanjutnya dari teman yang baru beberapa waktu ini aku kenal. Namanya sangat
cantik, Cuma dengan berat hati aku ga bisa sebut nama aslinya. Namanya itu kaya
judul lagu jadul, klasik tapi cukup enak disebut dan di dengar. Jadi kita
panggil saja Winona. Kisah Winona ini lebih complex.
Winona ini
umurnya terpaut sekitar 3 tahun di atasku. Aku kenal dia karna dia rekan
kerjanya temanku. Anaknya cantik, supel, ulet, dan dia khas dengan cara
bicaranya yang ceplas ceplos.
Awal
perkenalanku dengan Winona bisa di katakan kurang lancar. Aku menyangka dia
orang yang judes karna tiap aku ketemu dia, mukanya selalu keliatan cemberut.
Aku pikir “ini orang kenapa ya? Kenapa tiap ketemu aku bawaannya selalu
cembrut? Emang aku salah apa?”.
Suatu waktu
aku pergi ke tempat kerjanya temanku, dan mendapati Winona tengah menangis. Setelah
beberapa saat akhirnya Winonapun sudah tenang. Jam kerja sudah habis dan
saatnya para karyawan pulang dan di gantikan oleh karyawan lain sesuai jadwal
mereka masing masing.
“Itu tadi
kak Winona kenapa ya?” tanyaku
“Dia lagi
ada masalah” jawab temanku
Lalu
akhirnya temanku menceritakan semua yang udah di lalui Winona. Dari mulai
fisiknya. Sumpa demi apa! Aku ga bakal sadar kalau tidak di beri tau oleh
temanku. Dia bilang bahwa kak winona itu ada kena penyakit kulit, dia ga tau
apa nama penyakit itu yang pasti penyakit itu membuat kulitnya jadi seperti
belang. Kulitnya seperti orang albino tapi ada bagian bagian yang keliatan
coklat dan sangat kontras, dan itu terdapat di seluruh badannya. Untuk bagian
muka dia bisa menutupinya dengan riasan, yang paling jelas tampak itu pada
bagian punggung tangan dan kaki.
Winona
berjuang membiayai dirinya sendiri. Dia bekerja keras. Tahun lalu di juga sudah
kuliah di salah satu universitas swasta yang terkemuka, akan tetapi kendati
biaya yang cukup menguras dan karna jurusan yang dia ambil tidak cocok
dengannya akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dan ikut tes di tahun
berikutnya di universitas baru.
Tentang
keluarganya; kedua orang tua Winona ternyata udah pergi ninggalin dia, sudah
cukup lama juga. Winona bukan anak tunggal, dia punya adik laki laki yang
sekarang bekerja di kota yang berbeda dengannya. Sesekali mereka bertemu.
Winona tinggal bersama keluarga pacarnya yang berbeda agama.
Nah, masalah dia menangis itu tadi karna dia ada masalah dengan pacarnya itu,
Masalah yang serius. Jadi pacarnya cemburu karna ada yang mendekati Winona. Winona sudah bilang kalau mereka ga
ada apa apa, tapi pacarnya tetap ga percaya.berhari hari mereka saling
mendiamkan. Winona merasa tidak enak lagi tinggal serumah dengan keluarga
pacarnya itu dan memutuskan untuk pindah. Hubungan winona dengan keluarga pacarnya sudah
sangat dekat. Mama pacarnya melarang dia untuk pindah karna ia tau masalah ini
akan segera berakhir, tapi Winona bersikeras untuk tetap pindah dan akhirnya
dengan berat hati orang yang sudah menganggap Winona seperti anak sendiri itu
merelakanya.Setelah beberapa lama winona memutuskan untuk menikah. Tentu saja
kabar itu dengan segera di ketahui oleh ‘mantan’nya. Segala persiapan sudah di
lakukan. Bahkan Winona juga sudah membeli perabotan rumah tangga.
Beberapa minggu menjelang hari pernikahan itu tiba ‘mantan’
Winona datang dan memohon agar jangan menikah. Winona keukeuh. Ia menjelaskan bahwa inilah cara satu satunya agar ia
bisa melanjutkan hidup. Dia sadar dia harus move
on! Dia masih ingin mengejar cita citanya. Kalau dia sudah menikah,
tentulah suaminya yang akan membiayai semua keperluannya. Jadi dia tidak perlu
sesusah sekarang. Pada akhirnya dia membatalkan pernikahan karna dia sadar dia
sebenarnya belum siap.
Aku terenyuh mendengar semua tentang kish hidup Winona, tapi
aku tidak merasa kasihan sedikitpun. Aku simpati padanya. Sekarang aku benar
benar menyadari sesuatu. Sejak itu aku mencoba mengerti winona. Dengan segala
yang telah dilaluinya bagaimana bisa dia dia tetap bertahan? Mungkin karna dia
masih punya iman yang kokoh.
Aku salut sama kalian semua teman temanku. Ingatlah di balik
rahasia ada rahasia. Aku Cuma bisa berdoa untuk kalian semoga hidupmu selalu di
limpahkan rahmat dan kalian senantiasa di lindungi. Amiin. Aku juga mau
berterima kasih dan juga minta maaf. Berterima kasih karna aku dapat pelajaran
berarti dari kalian, dan minta maaf karna mempublikasikan cerita ini pada
khalayak umum. Aku tidak bermksud jahat,
aku hanya ingin orang mengerti bahwa mengeluh itu bukan hal yang baik. Sekali
lagi aku ucapkan terima kasih dan maaf. Semoga kalian akan tersenyum jika
kalian membaca postingan ini suatu hari nanti.
Sampai jumpa di postingan berikutnya.
Semoga menghibur dan bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar