Minggu, 19 Februari 2012

Orang orang Tegar

 
Holla!

Edisi kali ini, Mimo mau cerita sedikit tentang beberapa temen temen yg Mimo anggap sangat tegar. 
Cerita pertama dari temen yang udah Mimo kenal semenjak dari SMP. Namanya kita samarkan aja yah, let’s call her Angel. Angel ini anaknya manis banget, dan kebetulan dia itu berdarah campuran. Anaknya selain rajin, baik, ramah, sholeh lagi. Keluarganya juga termasuk dari kalangan menengah ke atas. Segala keperluannya selalu terpenuhi. Dari sudut pandang aku pokoknya Angel itu ga pernah kekurangan apapun, hidupnya itu mulus banget.

kami lumayan deket, jadi lumayan sering juga sharing. Kami juga tinggal seatap (baca: asrama). Jadi waktu itu mamanya Angel datang untuk berkunjung dan nginap untuk beberapa hari. Ternyata memanglah buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Angel sama mamanya itu sebelas dua belas! Bukan hanya dari segi fisik, tapi juga sifatnya. Angel senang mamanya datang untuk berkunjung, karna dia jarang pulang untuk mudik dan mamanya juga termasuk wanita karir jadi mungkin jarang kumpul juga, tapi mamanya ga pernah mengurangi perhatian dan kasih sayangnya sama anak anaknya. Ya ampun! Bukan main nih hidupnya angel, PERFECTO! Angel juga punya kakak namanya let’s say Rose. Kak Rose juga anak yang cantik, pribadi yang baik hampir sama juga dengan mama dan adiknya.

Sampai akhirnya kami lulus dan melanjutkan studi di kampung halaman masing masing. Kami tetap keep in touch, walaupun pernah juga beberapa waktu lost contact. Jadi setelah lulus SMA Angel ga melanjutkannya ke perguruan tinggi, dia memutuskan untuk bekerja. Pada mulanya aku heran, kenapa bisa Angel memutuskan untuk bekerja? Padahal dia bisa saja melanjutkan studinya, bahkan keluar negeri. Ternyata dia melakukan semua itu karna katanya ga ada anggaran untuk kesana. WTH! Seorang angel bilang begitu? Aku bener bener ga habis pikir. Setelah dia cerita barulah aku ngerti kenapa begitu. Dia begitu karna mamany sempat mengalami sebuah accident dan untuk mengobatinya itu cukup menguras banyak biaya. Makanya sekarang dia juga bekerja. Semacam down to Earth. Aku salut sama dia, karna dia ga pernah ngeluh tentang apa yang udah terjadi, malahan dia masih sempat mengingatkan aku untuk sering sering bersyukur. 

Cerita selanjutnya dari teman yang baru beberapa waktu ini aku kenal. Namanya sangat cantik, Cuma dengan berat hati aku ga bisa sebut nama aslinya. Namanya itu kaya judul lagu jadul, klasik tapi cukup enak disebut dan di dengar. Jadi kita panggil saja Winona. Kisah Winona ini lebih complex.
Winona ini umurnya terpaut sekitar 3 tahun di atasku. Aku kenal dia karna dia rekan kerjanya temanku. Anaknya cantik, supel, ulet, dan dia khas dengan cara bicaranya yang ceplas ceplos.

Awal perkenalanku dengan Winona bisa di katakan kurang lancar. Aku menyangka dia orang yang judes karna tiap aku ketemu dia, mukanya selalu keliatan cemberut. Aku pikir “ini orang kenapa ya? Kenapa tiap ketemu aku bawaannya selalu cembrut? Emang aku salah apa?”.

Suatu waktu aku pergi ke tempat kerjanya temanku, dan mendapati Winona tengah menangis. Setelah beberapa saat akhirnya Winonapun sudah tenang. Jam kerja sudah habis dan saatnya para karyawan pulang dan di gantikan oleh karyawan lain sesuai jadwal mereka masing masing. 

“Itu tadi kak Winona kenapa ya?” tanyaku 

“Dia lagi ada masalah” jawab temanku

Lalu akhirnya temanku menceritakan semua yang udah di lalui Winona. Dari mulai fisiknya. Sumpa demi apa! Aku ga bakal sadar kalau tidak di beri tau oleh temanku. Dia bilang bahwa kak winona itu ada kena penyakit kulit, dia ga tau apa nama penyakit itu yang pasti penyakit itu membuat kulitnya jadi seperti belang. Kulitnya seperti orang albino tapi ada bagian bagian yang keliatan coklat dan sangat kontras, dan itu terdapat di seluruh badannya. Untuk bagian muka dia bisa menutupinya dengan riasan, yang paling jelas tampak itu pada bagian punggung tangan dan kaki. 

Winona berjuang membiayai dirinya sendiri. Dia bekerja keras. Tahun lalu di juga sudah kuliah di salah satu universitas swasta yang terkemuka, akan tetapi kendati biaya yang cukup menguras dan karna jurusan yang dia ambil tidak cocok dengannya akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dan ikut tes di tahun berikutnya di universitas baru. 

Tentang keluarganya; kedua orang tua Winona ternyata udah pergi ninggalin dia, sudah cukup lama juga. Winona bukan anak tunggal, dia punya adik laki laki yang sekarang bekerja di kota yang berbeda dengannya. Sesekali mereka bertemu.

Winona tinggal bersama keluarga pacarnya yang berbeda agama. Nah, masalah dia menangis itu tadi karna dia ada masalah dengan pacarnya itu, Masalah yang serius. Jadi pacarnya cemburu karna ada yang mendekati  Winona. Winona sudah bilang kalau mereka ga ada apa apa, tapi pacarnya tetap ga percaya.berhari hari mereka saling mendiamkan. Winona merasa tidak enak lagi tinggal serumah dengan keluarga pacarnya itu dan memutuskan untuk pindah.  Hubungan winona dengan keluarga pacarnya sudah sangat dekat. Mama pacarnya melarang dia untuk pindah karna ia tau masalah ini akan segera berakhir, tapi Winona bersikeras untuk tetap pindah dan akhirnya dengan berat hati orang yang sudah menganggap Winona seperti anak sendiri itu merelakanya.Setelah beberapa lama winona memutuskan untuk menikah. Tentu saja kabar itu dengan segera di ketahui oleh ‘mantan’nya. Segala persiapan sudah di lakukan. Bahkan Winona juga sudah membeli perabotan rumah tangga.

Beberapa minggu menjelang hari pernikahan itu tiba ‘mantan’ Winona datang dan memohon agar jangan menikah. Winona keukeuh. Ia menjelaskan bahwa inilah cara satu satunya agar ia bisa melanjutkan hidup. Dia sadar dia harus move on! Dia masih ingin mengejar cita citanya. Kalau dia sudah menikah, tentulah suaminya yang akan membiayai semua keperluannya. Jadi dia tidak perlu sesusah sekarang. Pada akhirnya dia membatalkan pernikahan karna dia sadar dia sebenarnya belum siap.

Aku terenyuh mendengar semua tentang kish hidup Winona, tapi aku tidak merasa kasihan sedikitpun. Aku simpati padanya. Sekarang aku benar benar menyadari sesuatu. Sejak itu aku mencoba mengerti winona. Dengan segala yang telah dilaluinya bagaimana bisa dia dia tetap bertahan? Mungkin karna dia masih punya iman yang kokoh.

Aku salut sama kalian semua teman temanku. Ingatlah di balik rahasia ada rahasia. Aku Cuma bisa berdoa untuk kalian semoga hidupmu selalu di limpahkan rahmat dan kalian senantiasa di lindungi. Amiin. Aku juga mau berterima kasih dan juga minta maaf. Berterima kasih karna aku dapat pelajaran berarti dari kalian, dan minta maaf karna mempublikasikan cerita ini pada khalayak umum.  Aku tidak bermksud jahat, aku hanya ingin orang mengerti bahwa mengeluh itu bukan hal yang baik. Sekali lagi aku ucapkan terima kasih dan maaf. Semoga kalian akan tersenyum jika kalian membaca postingan ini suatu hari nanti.

Sampai jumpa di postingan berikutnya.
Semoga menghibur dan bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar